Lintastidarnews.com, Muntilan – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggelar aksi sosial dengan mengajak warga pegunungan menyambut Idul Adha lewat program safari tebar hewan kurban. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kedua tasyrik, Ahad, 7 Juni 2025, di Dusun Kerug Batur, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, yang berada di kawasan pegunungan Suroloyo.
Kegiatan bertajuk Kurban Bahagia ini merupakan kolaborasi antara PRM Gunungpring bersama Lazismu, JagalMu, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan ortom lainnya di bawah naungan Muhammadiyah. Mereka mendistribusikan dua ekor sapi dan sembilan ekor kambing untuk disembelih dan dibagikan kepada warga sekitar yang minim akses kurban.
Ketua PRM Gunungpring, Rahmat Abdul Gani, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan kebahagiaan Idul Adha kepada masyarakat pelosok yang jarang tersentuh distribusi hewan kurban. “Kami ingin masyarakat Kerug Batur turut merasakan kegembiraan Idul Adha. Ini bagian dari upaya memperluas jangkauan kepedulian sosial,” ujar Gani.
Sementara itu, Ketua Lazismu Kabupaten Magelang, Imron Rosidi, menjelaskan bahwa safari kurban ini sudah berlangsung selama tiga hari dan menyasar wilayah-wilayah yang minim penyembelihan hewan kurban seperti lereng Merapi, Merbabu, Sumbing, dan kini pegunungan Suroloyo. “Tahun ini Lazismu Magelang berhasil menghimpun dana kurban sebesar Rp1,9 miliar,” kata Imron.
Penyembelihan hewan kurban dipusatkan di lingkungan Masjid Rahman Rahim, Dusun Kerug Batur, dan dilakukan secara gotong royong bersama warga. Daging kurban kemudian dibagikan kepada sekitar 400 kepala keluarga di empat dusun: Kerug, Batur, Gempal, dan Munggang.
Tokoh masyarakat Kerug Batur, Saruh Syahroni, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kegiatan ini. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa membuka jalan hidayah bagi warga, terutama karena umat Islam di wilayah tersebut merupakan minoritas. Tahun ini, PRM Gunungpring berhasil menghimpun 40 ekor sapi dan 49 ekor kambing, yang sebagian besar didistribusikan ke daerah pelosok guna memastikan pemerataan manfaat kurban. (*)