Lintastidarnews.com, Borobudur – Ribuan warga dan wisatawan tumpah ruah di kawasan Museum Kampung Seni Borobudur, Rabu (13/8/2025).
Sekitar 2.000 peserta memadati lokasi untuk mengikuti Kirab Budaya Koperasi Medang Kawulan (KMK) dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.
Kirab tahunan ini menampilkan parade meriah dari 1.815 pedagang pasar seni dan 200 pelaku jasa wisata, yang memamerkan busana tradisional, kesenian daerah, dan atraksi budaya khas Borobudur. Dengan tema “Penggalian Potensi Budaya dan Pesta Rakyat”, acara menjadi ajang unjuk gigi para pelaku usaha lokal sekaligus sarana promosi wisata.
Ketua Panitia, Surun, menegaskan tujuan kirab adalah mengangkat potensi budaya sekaligus menggairahkan ekonomi lokal melalui koperasi.
“Kami ingin budaya menjadi penggerak ekonomi. Lewat koperasi, potensi ini bisa dikelola untuk menarik lebih banyak wisatawan,” ujarnya.
Hadir dalam acara ini Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Ketua DPRD Magelang Sakir, jajaran Forpimda Kabupaten Magelang, Forpimcam Borobudur, serta manajemen Taman Wisata Candi (TWC) dan Taman Wisata Borobudur (TWB). Dalam sambutannya, Bupati Grengseng menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Koperasi KMK.
“Warga Borobudur tidak hanya bangga memiliki candi terbesar dan termegah di dunia, tetapi juga memelihara warisan seni budaya leluhur dan mengembangkannya untuk menunjang perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Selain kirab, acara juga dimeriahkan lomba seni antar kelompok dengan total hadiah Rp15 juta, diikuti 13 grup seni dari komunitas pedagang dan jasa wisata, termasuk komunitas VW Borobudur.
Ketua KMK, Jimy Belinda, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi langkah awal untuk menggali potensi wisata malam di Borobudur.
“Hingga kini, Borobudur belum memiliki daya tarik wisata malam yang kuat. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap lahir ide dan kolaborasi untuk menghidupkan kawasan di luar jam kunjungan siang,” jelasnya.
Kirab Budaya KMK 2025 yang murni diinisiasi para pelaku usaha ini merupakan kali kedua digelar, dengan semangat menjadikan budaya sebagai pondasi kemajuan ekonomi kreatif Borobudur. (A)