Lintastidarnews.com, Magelang — Desa Tegalrejo menjadi lautan warna dan sorak gembira dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti Karnaval Kemerdekaan bertema “Nguri-uri Budaya, Nyawiji Kanggo Desa” yang digelar dengan penuh semangat gotong royong dan kebersamaan. Pada minggu (31/08/2025).
Sebanyak 27 kontingen dari 9 dusun ambil bagian dalam karnaval yang menempuh rute sejauh 2 kilometer. Iring-iringan dimulai dari SMPN 1 Tegalrejo, melewati panggung kehormatan di depan Pasar Tegalrejo, hingga berakhir di Lapangan Tegalrejo.
Tak hanya sebagai hiburan rakyat, karnaval ini menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan, menumbuhkan rasa nasionalisme, serta menampilkan kekayaan budaya lokal dengan kreativitas warga.
Hadir dalam kemeriahan acara sejumlah tokoh penting daerah, di antaranya Wakil Bupati Magelang Sahid, Gus Yusuf Chudlori (Pengasuh Ponpes API Tegalrejo), KH. Ahmad Izudin, Camat Tegalrejo Drs. Syarif Hidayatullah, Kepala Desa Tegalrejo Agung Prambodo, Kapolsek AKP Zubaidah, Danramil Kapten Cpl Bambang Masrukhin, serta Ketua BPD Rohmad Rosidi.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sahid memberikan apresiasi tinggi terhadap partisipasi masyarakat.
“Semoga kegiatan karnaval ini terus bisa dilaksanakan dengan harapan untuk kita saling mengenal, saling menyapa, dan bersama-sama memajukan Desa Tegalrejo,” ujarnya.
Kepala Desa Tegalrejo, Agung Prambodo, menegaskan bahwa karnaval ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan sarana mempererat persatuan warga sekaligus mengasah kreativitas generasi muda.
“Harapannya, Desa Tegalrejo semakin maju dan masyarakatnya senantiasa menjaga kebersamaan, persatuan, serta menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme,” katanya.
Sementara itu, Koko, selaku panitia seksi acara, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi.
“Kerja sama dan antusiasme warga sangat luar biasa. Terima kasih kepada semua yang terlibat,” ucapnya.
Karnaval Budaya Desa Tegalrejo menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong, cinta budaya, dan rasa persatuan masih terjaga kuat di tengah masyarakat.
Lebih dari sekadar peringatan kemerdekaan, acara ini meneguhkan komitmen warga untuk membangun desa yang rukun, kreatif, dan maju bersama. (A)