LINTASTIDARNEWS.COM – Kondisi jalan di sejumlah wilayah Kabupaten Temanggung yang rusak parah, terutama di jalur-jalur mudik seperti Kedu, Tegong, Jumo, Muntung, hingga Ngadirejo, masih menjadi persoalan serius. Namun, anggaran yang disiapkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Temanggung untuk tahun 2025 hanya sebesar Rp 4 miliar. Jumlah ini dianggap jauh dari cukup untuk mengatasi kerusakan yang ada.
Kepala DPUPR Kabupaten Temanggung, Hendy Wahyu Noerhidayat, mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang rusak disebabkan oleh banyaknya kendaraan besar yang melintas serta faktor cuaca, terutama saat musim hujan yang mempercepat pengelupasan aspal.

“Jalan yang rusak parah itu terutama di jalur mudik. Banyak kendaraan besar yang lewat, ditambah hujan yang terus-menerus membuat kondisi jalan semakin buruk,” ujar Hendy.
Anggaran Rp 4 miliar yang disediakan tentu menimbulkan pertanyaan besar. Bagaimana upaya pemerintah daerah untuk memastikan kelayakan infrastruktur jalan, terutama di jalur mudik yang menjadi denyut transportasi masyarakat saat hari raya? Apalagi, dengan kerusakan yang sudah lama terjadi, prioritas penanganan menjadi taruhan utama.
Jalur Mudik yang Terancam
Sebagai jalur vital, ruas-ruas jalan di Temanggung tak hanya digunakan warga lokal tetapi juga menjadi lintasan para pemudik dari berbagai daerah.
Jika jalan-jalan ini tidak segera diperbaiki secara menyeluruh, dampaknya bisa sangat luas dari terganggunya kelancaran transportasi hingga potensi meningkatnya angka kecelakaan.
Warga Temanggung pun sudah lama mengeluhkan kondisi jalan yang semakin memprihatinkan. “Kalau hanya diperbaiki tambal sulam, rusaknya akan balik lagi. Tahun depan kan sudah musim mudik, jangan sampai makin parah,” kata Suryono, warga Kedu.
Anggaran Minim, Harapan Besar
Dengan anggaran minim, DPUPR Kabupaten Temanggung dihadapkan pada dilema: menyelesaikan kerusakan jalan secara total atau sekadar perbaikan darurat untuk menutupi kebutuhan mendesak.
Masyarakat berharap ada terobosan dari pemerintah agar kualitas infrastruktur dapat ditingkatkan tanpa harus menunggu anggaran yang lebih besar.
Apakah Temanggung akan terus terjebak dalam persoalan klasik minimnya dana perbaikan jalan? Atau justru ada langkah nyata untuk menjawab kegelisahan warganya? Saat ini, harapan sepenuhnya tertumpu pada kebijakan dan kreativitas pemerintah daerah dalam memanfaatkan dana yang terbatas untuk hasil yang maksimal.
Writer: Jos
Editor: Redaksi









