Lintastidarnews.com, Magelang – Suasana SPBU Ngabean yang terletak di Dusun Krajan II, Desa Ngabean, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, mendadak berubah mencekam pada Kamis pagi (24/4). Sekitar pukul 08.00 WIB, sebuah mobil jenis Toyota Avanza hangus terbakar saat tengah mengantre untuk mengisi bahan bakar jenis pertalite.
Kapolresta Magelang, Kombes Pol Herbin Sianipar, mengungkapkan bahwa mobil bernomor polisi B-8708-RH tersebut diketahui membawa delapan jerigen berisi BBM. Dari jumlah itu, sekitar 3,5 jerigen atau kurang lebih 100 liter pertalite sudah terisi, yang dibeli dari beberapa SPBU, yakni SPBU Secang sebanyak 30 liter, SPBU Soropadan 40 liter, dan kembali 30 liter dari SPBU Secang.
“Percikan api diduga berasal dari bagasi mobil, yang kemudian menyambar salah satu jerigen berisi pertalite. Api dengan cepat membesar dan melalap seluruh bagian kendaraan,” terang Herbin dalam keterangannya.
Akibat insiden ini, dua petugas SPBU mengalami luka saat berusaha memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Korban pertama, MBW, warga Desa Ngabean, kini dirawat intensif di RSU Temanggung. Sementara korban lainnya, MA, juga warga Ngabean, mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Pare.
Selain hangusnya kendaraan yang diperkirakan bernilai Rp 95 juta, kebakaran juga menghanguskan satu unit handphone OPPO A57 milik pengemudi, dengan taksiran kerugian Rp 1 juta. Mobil tersebut dikemudikan oleh MNM, warga Desa Pagergunung, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Peristiwa ini berlangsung cepat dan sempat memicu kepanikan pengunjung serta warga sekitar SPBU. Asap tebal terlihat membumbung tinggi, dan suara ledakan kecil terdengar dari arah kendaraan yang terbakar.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran dan potensi pelanggaran dalam pengangkutan BBM dengan jerigen,” lanjut Herbin.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak menyimpan atau mengangkut BBM dalam jumlah besar di dalam kendaraan, terutama tanpa pengamanan yang sesuai standar. Hal ini demi keselamatan pribadi dan lingkungan sekitar.
Insiden ini menjadi peringatan keras akan pentingnya keselamatan dalam penanganan bahan bakar minyak, terutama di area publik seperti SPBU.(A)