LINTASTIDARNEWS.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, khususnya anak-anak, untuk mendukung tumbuh kembang dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritisi pelaksanaan program ini. Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, menilai distribusi program tidak merata, terutama bagi siswa madrasah dan pondok pesantren yang belum menerima manfaatnya.
Ia menyarankan pemerintah menghentikan sementara program MBG hingga distribusinya dapat merata, guna menghindari kecemburuan sosial. Minggu (12/1/2025).
Sebelumnya, MUI sempat mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam merealisasikan program ini sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas generasi mendatang.
Menanggapi kritik tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan sedang mengevaluasi distribusi program MBG dan berupaya memperluas cakupan penerima manfaat hingga mencakup seluruh satuan pendidikan.
Program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah menurunkan angka stunting dan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.
Namun, pelaksanaan yang belum merata memicu kritik dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan tokoh agama dan masyarakat.
Masyarakat berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret agar pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis berjalan adil dan merata.
Editor: Redaksi