LINTASTIDARNEWS.COM – Banyak beredar video menarik tentang burung Riflebird Victoria (Ptiloris victoriae) jantan saat memikat calon pasangannya. Tarian dengan sayap-sayapnya yang membentuk lingkaran menutup kepalanya yang digelengkan ke kiri-kanan bergantian.
Burung Riflebird Victoria di Indonesia dikenal dengan nama Cendrawasih Toowa Victoria, burung ini juga menyandang gelar burung Duwuduwu. Jenis ini menempati habitat di wilayah Queensland Australia, Papua, dan Papua Nugini. Toowa Victoria temasuk jenis burung kecil karena hanya berukuran 23 sampai 25 cm.
Burung jantan dibedakan dengan bulu ungu berkilauan, kotak perunggu, dan kepala biru kehijauan. Sedangkan pada burung betina, memiliki ciri-ciri alis pucat dan bagian bawah tubuh berwarna coklat tua. Yang istimewa pada burung ini adalah bisa mengupas kulit buah dengan paruhnya.
Riflebird Victoria jantan telah lama menarik perhatian para ahli zoologi. Di mana saat memikat burung betina untuk berpacaran, sang jantan menari dengan kedua sayapnya dan menimbulkan suara perkusi yang ritmis dan nyaring. Si jantan berulang kali mengipasi bulu sayap berwarna satin gelap menjadi busur melengkung. Dia mengayunkan kepalanya secara ritmis dan membuka paruhnya untuk memperdengarkan suara pukulan yang pendek dan tajam.
Dikutip dari Science News edisi 21 Oktober 2024, ahli zoologi di Universitas Kedokteran Hewan asal Wina, Thomas MacGillavry mengatakan suara perkusi yang keras dari Riflebird Victoria jantan masih menjadi misteri bagi sains. Dikatakan, para peneliti pada awalnya mengira burung ini entah bagaimana mengepakkan sayapnya, sehingga menimbulkan efek suara, seperti pada beberapa spesies burung lainnya. Namun ternyata sangat mengejutkan yang berhasil diamati oleh para peneliti tersebut.
“Seekor burung Riflebird jantan malah menggunakan paruhnya untuk memainkan bulunya seperti sebuah instrumen,” kata MacGillavry dan rekannya yang disimpulkan dalam Biological Journal of the Linnean Society edisi September 2024.
Dijelaskan, tim peneliti berhasil mendapatkan beberapa film baru tentang burung Riflebird Victoria jantan yang sedang beraksi “menembak” betina untuk berpacaran. Saat jantan mengayunkan kepalanya, ia secara berkala menutup paruhnya, menyembunyikan sebentar lapisan tenggorokan kuning yang indah. Paruhnya membentur bulu-bulu yang menyebar saat ia berayun di atasnya, seperti tongkat yang diseret ke pagar kayu.
Lengkungan bulu yang ditabuh oleh paruhnya merupakan suatu keajaiban tersendiri. Bentuk sayapnya melengkung ke dalam, seperti jubah yang melengkung ke depan. Untuk membuat lengkungan seperti itu, dibutuhkan pergelangan tangan (sayap) yang sangat fleksibel.
“Pada burung Riflebird, sepertinya pejantan melakukan sesuatu yang mirip dengan binaragawan yang melenturkan tubuh,” kata Mac Gillavry.
Namun, lanjutnya, bagian siku burung ini terselip di bawah jaringan lain, dan sebenarnya pergelangan tanganlah yang paling banyak menekuk.
“Pergelangan tangan spesimen burung Riflebird Victoria yang mati dapat ditekuk sebesar 237,1 derajat. Spesimen sayap Ptiloris lainnya membungkuk beberapa derajat lagi. Itu, sesuatu yang tidak bisa dilakukan burung lain,” kata MacGillavry.
Itulah kesimpulan dari ahli zoologi MacGillavry dan kawan-kawannya, bagaimana misteri sain tentang perkusi yang dimainkan burung Riflebird Victoria jantan saat merayu betina calon pasangannya.
Writer: agri/arista
Editor: Redaksi